Kamis 17 Mar 2016 05:41 WIB

Pemkot Bandung Gelorakan Tradisi Mengaji Maghrib

Rep: c26/ Red: Damanhuri Zuhri
Mengaji (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Anak Belajar Mengaji dan membaca Alquran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Bandung Tatang Muchtar mengatakan program ini dinamakan Maghrib Mengaji. Gerakan mengembalikan tradisi mengaji yang saat ini hampir punah karena tak lagi diminati.

"Mengaji ini dipandang perlu untuk kembali digairahkan karena dengan sikon saat ini, kegiatan ini sudah tidak seramai dulu seiring anak-anak yang sekarang lebih senang nontong tv ketimbang ke masjid untuk mengaji," kata Tatang di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3).

Zaman berbasis teknologi seperti saat ini, ujar dia, dari mulai anak-anak hingga remaja lebih terpengaruh budaya barat. Hingga ibadah yang dianjurkan agama pun terlupakan.

Menurut Tatang, lewat program Magrib Mengaji, Pemkot Bandung ingin menciptakan masyarakat yang religius. Hal ini untuk mewujudkan visi Bandung Juara yang bukan hanya dari fisik tapi juga mental dan karakteristik.

Ia menuturkan Maghrib Mengaji berisikan tadarus Alquran, hapalan surat pendek dan disertai ceramah agama yang setiap maghrib akan kembali diramaikan.

Para pengajaranya pun merupakan ustaz atau guru mengaji di sekitar masjid. Ditambah rencananya akan ada bantuan relawan mengajar mengaji dari Universitas Islam Negeri Bandung yang bersedia ikut serta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement