Rabu 16 Mar 2016 19:34 WIB

Menag Minta Keluarga Korban Crane Bersabar Soal Kepastian Santunan

Tim Search and Rescue (SAR) Arab Saudi melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).  (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Tim Search and Rescue (SAR) Arab Saudi melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan keluarga korban jatuhnya crane asal Indonesia harus kembali menunggu kepastian santunan dari otoritas Arab Saudi.

"Kami terus memonitor dan mengharapkan keluarga korban agar lebih bersabar dan ini persoalan waktu," katanya di Jakarta, Rabu (16/3). Pernyataan Menag disampaikan usai mengunjungi Arab Saudi guna melakukan berbagai persiapan haji dan mencari jalan keluar bagi berbagai persoalan, termasuk korban crane.

Lukman mengatakan Pemerintah Indonesia telah bertemu dengan perwakilan Arab Saudi. Meski begitu, persoalan santunan bagi pihak korban jatuhnya crane harus memakan waktu lagi.

"Pencairan tidak akan dalam waktu lama bagi semua negara yang warganya menjadi korban jatuhnya crane. Setiap unsur dari kami terus memantau, kemudian ada kepastian sehingga nanti segera ada kepastian pencairan," kata dia.

Menag meminta keluarga korban bersabar, karena pemberian santunan sudah memasuki tahap finalisasi. Tidak kunjung cairnya santunan karena terdapat korban dari negara lain yang belum selesai kelengkapannya.

"Santunan ini sifatnya kemurahhatian dari Pemerintah Saudi. Jatuhnya crane memiliki tanggung jawab, menimbulkan korban jiwa, ini sedang didalami mereka. Kami mendengar informasi satu atau dua negara lagi belum selesai pendataan ahli warisnya," kata dia.

Saudi, lanjut Lukman, akan mencairkan santunan secara serentak sehingga tidak menimbulkan rasa iri di antara negara-negara yang jamaahnya menjadi korban jatuhnya crane. Untuk pendataan jamaah Indonesia sendiri sudah tidak ada masalah atau sudah rampung dan tinggal menunggu data dari negara lain.

Sebelumnya, Menteri Urusan Haji Arab Saudi Bandar bin Muhammad Hajjar mengatakan pihaknya sedang memproses pembayaran santunan. Sampai kini, proses itu sedang ditangani dua Kementerian Saudi yaitu Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri.

Ada 61 jamaah haji Indonesia menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Jumat, 11 September 2015. Sebagian besar mereka mengalami luka berat, sedangkan 12 orang di antaranya meninggal dunia. 

Pemerintah Saudi menjanjikan santunan bagi seluruh korban peristiwa itu. Masing-masing korban tewas dan cacat permanen akan mendapatkan uang senilai satu juta riyal dan keluarga atau ahli warisnya diundang berhaji pada penyelenggaraan tahun berikutnya. Bagi korban luka, dijanjikan santunan 500 ribu riyal dan diberi kesempatan untuk mengulang atau menyempurnakan ibadah hajinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement