Rabu 16 Mar 2016 17:00 WIB

Dahulu, Masyarakat Narbonne Tahu Kehadiran Muslim

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Agung Sasongko
Muslim Prancis
Foto: Youtube
Muslim Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tiga kerangka tersebut ditemukan di pemakaman abad pertengahan di wilayah milik Romawi. Tiga makam itu berada di antara 20 makam lainnya. Namun, tak seperti kerangka di makam lainnya, ketiga kerangka tersebut dimakamkan dengan posisi tubuh dan kepala menghadap ke arah Baitullah (kiblat).

Antropolog Prancis, Yves Gleize menjelaskan, penemuan makam tersebut juga menunjukkan kebiasaan masyarakat Nimes pada masa itu, yakni melakukan ritual penguburan dengan tata cara Kristen dan Islam. Para arkeolog mengatakan, tubuh dari ketiga kerangka ini sempat dibalut kain sebelum dimakamkan dalam sebuah lubang yang ditutup dengan bebatuan.

Fakta bahwa makam Muslim ini ditemukan di antara makam Kristen menjadi data yang menarik untuk ditelaah. Gleize memperkirakan, saat melakukan invasi, pasukan Muslim mendapat perlawanan dari masyarakat lokal.

Dalam kondisi seperti itu, mereka lalu membuat kesepakatan dengan masyarakat lokal Nimes untuk melawan kaum Franks. Pada masa itu, Prancis terdiri atas kerajaan-kerajaan kecil yang saling bermusuhan dan berperang.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat setempat mengetahui adanya Muslim di wilayah mereka. Mereka pun terbiasa melihat tata cara hidup umat Islam. Maka, tidak aneh apabila di Nimes ditemukan makam dengan tata cara penguburan Muslim dan Kristen,'' kata Gleize.

Menurut Gleize, keberadaan Muslim di sekitar wilayah Narbonne (Septimania) sebenarnya sudah cukup lama diketahui para sejarawan. Namun, hasil penemuan ini menjadi bukti kuat pertama yang menegaskan keberadaan Muslim di wilayah itu.

''Meski jumlah makam Muslim yang ditemukan di Nimes tergolong sedikit dibandingkan makam Kristen, hasil studi ini  memberikan bukti yang cukup kuat tentang jejak penyebaran Muslim di Prancis, khususnya Nimes,'' katanya.

Melalui penelitian radiokarbon terhadap lima fragmen kerangka yang diambil dari tiga makam itu diketahui bahwa kerangka itu berasal dari abad ketujuh hingga kedelapan Masehi.

Sebelumnya, banyak ahli meyakini bahwa Muslim merambah Prancis jauh lebih awal dari yang pernah ditulis dalam buku-buku sejarah. Penemuan tiga kerangka itu menunjukkan bahwa keyakinan para ahli itu benar adanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement