REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) Inggrid Kansil meresmikan bazar pengusaha Muslimah di Kecamatan Gunung Putri, Desa Bojong kulur Kabupaten Bogor belum lama ini.
Kegiatan ini atas kerjasama dengan IPEMI cabang Kabupaten Bogor dengan Badan Usaha Milik Desa (bumdes) BMT. Kegiatan Bazaar yg diprioritaskan utk para pengusaha Muslimah ini dilakukan dengan tujuan dapat menggerakan ekonomi rakyat sesuai dgn visi IPEMI.
Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini diharapkan kegiatan bazaar dapat membantu pemerintah agar ekonomi di Indonesia tumbuh kembali.
Hanya saja yang perlu dicermati adalah komposisi produk yang dijual, jangan sampai menjadi reseller barang impor Jepang atau Cina.
"Kita harus dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat pada produk dalam negeri dan menstimulan masyarakat untuk mengembangkan dan mengkreasikan produk dalam negeri. Oleh karena itu saya berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk masyarakat dan Cabang IPEMI di daerah dengan membuat acara serupa di daerahnya masing-masing."
Cita-cita IPEMI sederhana yakni ingin menciptakan Pengusaha Muslimah yang berakhlakul karimah serta berperan aktif dalam pembangunan ekonomi.
"Kita memang bukan negara Islam, tapi rasa nasionalis dibangun dengan semangat Islam. Dan semangat tersebut dapat dijadikan pondasi untuk membangun kemandirian ekonomi untuk masyarakat khususnya perempuan-perempuan Muslimah."
Adapun program warung Muslimah yang diresmikan di wilayah kabupaten Bogor ini merupakan kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasiskan pemenuhan kebutuhan dasar atau pokok manusia.
Pada hakekatnya, manusia tidak akan memenuhi kebutuhan lainnya apabila kebutuhan dasarnya belum terpenuhi, ini sesuai dgn teori 'Kebutuhan/motivasi' yang dikenal dengan teori Maxlow.
Pendirian Warung Muslimah ini juga untuk memberikan kesempatan usaha kepada para pengusaha Muslimah IPEMI, sekaligus menambah jaringan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh anggota IPEMI maupun mitra usaha.