REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Umat Islam harus bijaksana dalam memaknai fenomena gerhana matahari yang terjadi hari ini, Rabu (9/3). Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, Nawir Yuslem mengatakan, sebagai umat Islam, peristiwa gerhana matahari harus dijadikan momentum untuk introspeksi diri dan menyadari keagungan Allah SWT.
"Sebagai umat Islam, salah satu kegiatan yang kita laksanakan adalah menyatakan kekaguman kita pada peristiwa alam yang terjadi ini sebagai tanda kekuasaan Allah SWT. Makanya kita disuruh untuk shalat," kata Nawir di lokasi pengamatan gerhana matahari di gedung pasca sarjana UMSU, Medan, Rabu (9/3).
Nawir mengatakan, inti dari solat, termasuk shalat sunah gerhana, adalah menyadari agungnya Allah SWT dan kecilnya manusia. Dengan melakukan tasbih, lanjutnya, umat Islam menyatakan keagungan Allah SWT. Melalui tahmid, berarti umat memuji anugerah yang telah diberikan Allah SWT.
"Kemudian istighfar, bagaimana dengan kita mengingat kekuasaan Allah SWT maka kita akan sadar dengan keterbatasan dan kekurangan kita," ujarnya.
Nawir pun berharap, dengan menyadari hal-hal tersebut, umat islam akan bangkit dan menyadari berbagai kesalahan, kemungkaran, pelanggaran, atau kemaksiatan yang telah dilakukan dan segera bertobat. Dengan begitu, lanjutnya, Indonesia sebagai negeri yang makmur, sejahtera, aman, dan diridhoi Allah SWT dapat terwujud.
"Ke depan, kita bangun bangsa ini sesuai dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan juga aturan yang disepakati bangsa dan negara kita," kata Nawir.