Rabu 09 Mar 2016 08:57 WIB

Gerhana dan Bencana Ala Stephen Hawking dan Islam

proses gerhana matahari
Foto: Republika / Kurnia Fakhrini
proses gerhana matahari

Stephen William Hawking, lahir di Oxfrod, Britania Raya, 8 Januari 1942. Ia adalah ahli teoritikus fisika termasyhur dan seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge.

Profesor yang mengidap ‘tetraplegia’ (kelumpuhan) karena terkena ‘skerosis lateral amiotrofik’ ini dikenal sebagai orang jenius abad 21. Meski punya kekurangan fisik namun kejeniusannya diakui dunia. Posisi di keilmuan Fisika Hawking malah sudah dianggap setara dengan Albert Enstein.

Nama Hawking melambung karena sumbangannya dalam bidang fisika kuantum. Dia masyhur dengan berbagai teori mengenai kosmologi, gravitasi, lubang hitam (black hole), dan radiasi. Karya tulisnya yang mendunia dan menjadi best seller adalah A Brief History of Time. Buku ini mengguncang dunia dan di Inggris selama hampir setahun (237 hari) secara berturut-turut menjadi best seller.

Dalam buku terakhirnya, yakni The Grand Design (PT Gramedia, ‘Rancangan Besar’) yang terbit tahun 2010, Hawking ternyata juga menulis soal yang bagi banyak orang dianggap ‘kontroversial’ yakni keberadaan atau eksistensi Tuhan di alam semesta. Dan di dalam buku itu, pada bagian awal buku itu Hawking menulis misteri Tuhan dengan mengaitkannya dengan kepercayaan orang terhadap mitologi gerhana matahari (dan juga bulan) di berbagai belahan dunia.

Berikut ini kajian Hawking mengenai fenoma gerhana dan bencana alam dalam kaitannya dengan budaya umat manusia di berbagai belahan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement