REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Fenomena gerhana matahari total, akan dapat disaksikan di sejumlah titik di Indonesia Rabu (9/3). Peristiwa langka itu, menyedot perhatian banyak orang.
Banyak warga yang antusias untuk melihatnya. Bahkan para turis dan peneliti asing pun tak mau ketinggalan. Mereka siap melakukan penelitian untuk mengungkap sejumlah misteri dalam peristiwa itu.
Namun, berbeda yang dilakukan anak-anak Sekolah Dasar Muhammadiyah 2 Surabaya. Menyambut fenomena gerhana matahari, ratusan siswa justru diajak untuk melakukan praktik tata cara shalat sunah gerhana secara berjamaah di aula sekolah pada Senin (7/3).
Tujuannya, agar siswa mengetahui bagaimana seorang muslim menyikapi fenomena tersebut. “Kita kenalkan apa yang dilakukan Rasulullah SAW saat terjadi gerhana, yakni shalat sunah,'' ungkap Edi Purnowo, salah satu pengajar SD Muhammadiyah 2 Surabaya.
Edi Purnowo menjelaskan, karena kebetulan 9 Maret 2016 sekolah libur, diharapkan anak-anak bisa melaksanakan shalat sunnah di rumah bersama keluarganya.
Sebanyak 261 siswa mengikuti kegiatan tersebut. Diharapkan para siswa dapat berbagi pengetahuan tentang shalat gerhana kepada keluarganya.
Selain diajarkan tata cara praktik shalat kusuf, siswa juga dibekali pengetahuan tentang latar belakang terjadinya gerhana secara ilmiah.
Menurut Edi, itu bertujuan agar anak-anak tidak terjebak dengan cerita-cerita takhayul yang tak memiliki dasar ilmiah dan kerap menyebar di masyarakat.
“Sehingga mereka tidak gagap fikih, kemudian tidak terbawa cerita-cerita mistis yang berkembang. Tetapi terpenting agar anak-anak lebih bersyukur dan memuji tanda dan kebesaran Allah SWT,” tuturnya menjelaskan.