Ahad 06 Mar 2016 16:50 WIB

Berapa Lama Tere Liye Menulis Novel?

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Suasana bedah novel
Foto: Dok Republika Penerbit
Suasana bedah novel "Pulang" karya Tere Liye di Toko Buku Gramedia Depok, Jawa Barat, Desember 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Tere Liye  mengaku tidak memerlukan waktu yang lama. Banyak novel yang ditulis oleh sastrawan bernama asli Darwis itu ditulis hanya dalam waktu singkat kurang dari satu bulan yaitu rata-rata tiga sampai empat pekan.

Namun, menurut Darwis, hal tersulit dari sebuah karya tulis bukan terletak pada saat eksekusi. Melainkan pada saat melakukan riset ataupun survei sebelum penulisan. Untuk novel Pulang saja, Darwis menghabiskan waktu sekitar tiga sampai enam bulan untuk melakukan riset. 

“Novel Pulang ini yang lama adalah menemukan benang merah antara anak muda yang benci dengan kumandang azan dengan cerita yang akan disampaikan,” ungkap Darwis dalam acara Bedah Buku Pulang, Ahad (6/3). Berbeda dengan penulisan non-fiksi, menurut Darwis, penulis novel dituntut untuk membuat semua cerita menjadi masuk akal.   

Sama seperti novel Pulang, novel Rindu karyanya juga memakan waktu yang lama dalam hal riset. Sebelum menulis novel Rindu, Darwis harus mengumpulkan lebih dulu fragmen-fragmen sejarah yang akan dituangkan di dalam novel. Dia mencontohkan bagaimana menggambarkan kondisi kota Surabaya pada zaman sebelum kemerdekaan yang juga menjadi salah satu latar tempat yang diceritakan.

Meski demikian, kata dia, melakukan riset tidak melulu harus dilakukan secara serius, tetapi bisa dilakukan dengan santai diwaktu-waktu luang. Untuk itu, banyak sekali snapshot dalam kehidupan Darwis yang digambarkan di dalam novel. Seperti halnya dengan novel Pulang.

Namun, Darwis menekankan, dibalik riset dan eksekusi penulisan, hal yang paling penting baginya dalam menciptakan sebuah karya tulis adalah motivasi. Dengan memiliki motivasi menulis yang jelas, seorang penulis akan terus tetap menulis meskipun terkendala banyak persoalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement