Jumat 04 Mar 2016 17:43 WIB

BKMT Berkembang Pesat karena tak Politis

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Achmad Syalaby
Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tutty Alawiyah memberikan tausiyah dalam pengajian majelis taklim di Masjid Attin, TMII, Jakarta, Jumat (31/12)
Foto: Republika/Wihdan Hidaya
Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tutty Alawiyah memberikan tausiyah dalam pengajian majelis taklim di Masjid Attin, TMII, Jakarta, Jumat (31/12)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keanggotaan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) terus berkembang pesat. Gerakan yang dipimpin Tutty Alawiyah ini dinilai luar biasa lantaran tidak mengandung unsur politis di dalamnya. 

"BKMT mampu menjangkau daerah minoritas Muslim. Tiap ada kegiatan BKMT, mereka datang dengan swadaya (biaya sendiri)," ujar Wakil Rektor I Universitas Islam Asy-Syafi'iyah Masduki Ahmad saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Jumat (4/3).

Bukti kesolidan para anggota terbukti dari kesiapan penyelenggaraan rangkaian acara Tasyakur Akbar Milad 35 Tahun BKMT. Mereka tidak menginap di hotel, melainkan bersedia bermalam di gedung-gedung milik BKMT. "Tidak ada unsur politis sehingga bisa mudah merekrut. Perkembangan anggota BKMT dan kepengurusan pun dari akademisi, tidak ada cantolan politis," kata Masduki. 

Menurut dia, sudah semestinya dakwah mengikuti perkembangan zaman. Tidak melulu melalui ceramah, namun lewat kegiatan lain seperti seminar internasional yang bermaterikan tantangan Islam di masa kini.

Keanggotaan BKMT sudah ada di seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar di sekitar 400 kabupaten. Kini dalam kiprahnya selama 35 tahun di masyarakat, BKMT sebagai organisasi yang bersifat keagamaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas sumber daya anggotanya. 

Upaya ini bermuara pada satu tujuan yakni agar majelis-majelis taklim anggotanya mampu berperan serta dalam pembangunan nasional guna mewujudkan tata kehidupan manusia damai, adil, sejahtera lahir batin yang diridhai Allah SWT. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement