Kamis 03 Mar 2016 15:40 WIB

527 Jurnalis akan Liput KTT OKI

Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Muda TNI A . Taufiqurrahman R (kedua kiri) melakukan pemeriksaan pasukan saat upacara Pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Konferensi Islam (OKI) 2016 di J
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Muda TNI A . Taufiqurrahman R (kedua kiri) melakukan pemeriksaan pasukan saat upacara Pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Konferensi Islam (OKI) 2016 di J

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 527 wartawan dalam dan luar negeri dipastikan meliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang berlangsung di Jakarta pada 6-7 Maret mendatang.

"Sejak dibuka pendaftaran pada 15 Februari hingga 1 Maret lalu, kami menargetkan 500 jurnalis dapat meliput dan ternyata target itu terpenuhi," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Djoko Agung Harijadi dalam "media briefing" KTT OKI di Jakarta, Kamis (3/3).

Ia mengatakan, KTT OKI ke-5 tersebut akan diliput oleh 391 wartawan nasional dan 136 wartawan luar negeri yang diantaranya berasal dari Jepang, Inggris, Cina, Australia, Afghanistan, Pakistan, dan Qatar.

Namun, kurang dari tiga hari sebelum penyelenggaraan konferensi, banyak jurnalis mengeluhkan kepada panitia KTT OKI tentang belum diterimanya surat konfirmasi (confirmation letter) untuk memperoleh kartu identitas (ID) khusus peliputan acara tersebut.

"Hingga hari ini sebanyak 323 surat konfirmasi sudah kami 'issued', proses penerbitan kami usahakan akan rampung besok," ujar Djoko. Dalam kesempatan tersebut Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib menyatakan 47 dari 56 negara anggota OKI dipastikan hadir dalam KTT Luar Biasa yang akan membahas isu Palestina dan Al-Quds Al-Syarif.

Selain itu, kata dia, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Rusia, Amerika Serikat, Cina, Prancis, dan Inggris juga akan hadir. Dalam keterlibatan tersebut, dua anggota DK PBB yaitu Rusia dan AS juga menjalankan peran sebagai anggota Kuartet Perdamaian Timur Tengah bersama dengan Uni Eropa dan PBB.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement