Rabu 02 Mar 2016 12:08 WIB

Malaysia Larang Pencetakan Alquran tanpa Bahasa Arab

Alquran (ilustrasi)
Foto: PPPA Daarul quran
Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang pencetakan dan penjualan naskah terjemahan Alquran tanpa teks bahasa Arab.

Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, hal tersebut diputuskan dalam pertemuan Lembaga Pengawalan dan Perizinan Percetakan Al Quran (LPPPQ) di Putrajaya.

Ahmad Zahid yang juga Menteri Dalam Negeri seperti dikutip harian lokal di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan keputusan itu sejalan dengan Muzakarah Majlis Fatwa Kebangsaan Juni 1989 yang memutuskan haram ditulis atau digunakan bagian manapun dari Alquran dengan tulisan bukan huruf Arab atau bukan sistem tulisan Alquran.

LPPPQ menemukan penjualan naskah Alquran yang diimpor tanpa kelulusan Kementrian Dalam Negeri yang dijual secara meluas di pasaran, termasuk melalui internet.

"Antara kesalahan yang ditemukan pada Alquran yang diimpor ialah menggunakan tulisan rumi dalam penulisan ayat Alquran dari terjemahan tanpa teks bahasa Arab,'' jelasnya.

Untuk memastikan teks Alquran yang dibaca tepat dan tidak mengandung kesalahan, masyarakat diminta berhati-hati dan mendapatkan naskah Alquran dengan memastikan telah diakui oleh LPPPQ.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement