Senin 29 Feb 2016 18:16 WIB

Masjid Raya Sumbar Ikon Wisata Religi

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada Etape VII Tour de Singkarak (TDS) 2012 di kawasan Kota Padang, Sumatera Barat.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada Etape VII Tour de Singkarak (TDS) 2012 di kawasan Kota Padang, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan, pengembangan Masjid Raya Sumbar sebagai ikon wisata religi harus mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung agar mereka mau datang kembali.

"Kenyamanan dan keamanan merupakan faktor penting dalam pengembangan wisata, karena itu harus sangat diperhatikan. Jangan sampai ada pungutan liar di sana," katanya di Padang, Senin.

Ia mengatakan, jika pengunjung sejak awal sudah merasa tidak nyaman, maka tidak mungkin mereka mau datang kembali dan harapan pemerintah serta masyarakat agar Masjid Raya Sumbar menjadi salah satu ikon wisata religus, tidak akan terwujud.

Menurutnya, untuk menjamin keamanan pengunjung di Masjid Raya Sumbar, perlu ada petugas Satpol PP yang disiagakan di sana.

"Satpol PP juga harus aktif untuk menjaga agar tidak ada pungutan liar di sana," katanya.

Ia mengatakan, kalau petugas Satpol PP tidak sanggup, maka Pemprov Sumbar akan meminta bantuan pada pihak kepolisian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement