REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengimbau kepada warga untuk melaksanakan shalat sunat Gerhana Matahari pada 9 Maret 2016.
Ketua MPU Kota Lhokseumawe Tgk Asnawi Abdullah di Lhokseumawe Senin mengatakan, sebagaimana diprediksikan gerhana matahari total akan terjadi sekitar dua jam mulai pukul 06.20 hingga 08.32 WIB.
Maka, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana sebagaimana yang dianjurkan dalam agama apabila terjadi fenomena alam tersebut, baik di lapangan maupun di masjid atau meunasah (surau).
Dimana, kata dia, dengan shalat sunat tersebut akan menambah keimanan kala mengetahui salah satu tanda kebesaran Allah SWT tersebut.
"Ini untuk mengingatkan manusia semua, akan salah satu tanda kebesaran Allah SWT dan menambah keimanan kepada Sang Pencipta," ucap Ketua MPU Lhokseumawe.
Ia menyebutkan, untuk di Kota Lhokseumawe, pengamatan sekaligus Shalat Gerhana akan di pusatkan di Lapangan KP3 Lhokseumawe. Dipilihnya kawasan dipinggir laut tersebut dikarenakan lokasinya yang cocok untuk mengamati gerhana.
Selain itu, lokasi tersebut juga mudah dijangkau oleh masyarakat dan memiliki tempat yang luas untuk melaksanakan prosesi shalat sunat, katanya.
Ia juga menambahkan, pelaksanaan pengamatan dan juga penyedian tempat untuk mengamati gerhana dan shalat sunat tersebut dilakukan oleh pihak Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh melalui Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) kampus setempat.
Gerhana matahari tersebut dapat dilihat hampir di seluruh wilayah Indonesia pada 9 Maret mendatang, saat matahari terbit. Dari penelitian ilmiah, selama abad ke-20 (1900-1999) telah terjadi 224 gerhana bulan dan 224 gerhana matahari dan sebagian diantaranya dapat dilihat dari Indonesia, yang salah satunya pada 11 Juni 1983.