Sabtu 27 Feb 2016 19:59 WIB

Alasan Ikapi Nobatkan Nasaruddin Umar Jadi Tokoh Perbukuan Islam

Rep: C23/ Red: Achmad Syalaby
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta menganugerahkan penghargaan tokoh perbukuan Islam pada Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Penghargaan tersebut diberikan ketika dilangsungkannya seremoni pembukaan Islamic Book Fair (IBF) 2016 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (27/2).

Ketua Ikapi DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan diberikannya penghargaan tokoh perbukuan Islam pada Nasaruddin didasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti sumbangsih dan kiprahnya yang menginspirasi umat dalam mengembangkan minat baca.

Ia menjelaskan, selama ini Nasaruddin dikenal sebagai seorang pejabat publik. "Tapi sebagai seorang pejabat, dengan kesibukannya, beliau masih menyempatkan diri untuk menulis di buku maupun media massa. Dan ini tidak pernah berhenti," jelas Afrizal pada Republika.co.id.

Selain itu, lanjutnya, Nasaruddin juga dianggap istimewa karena selalu mengatur waktunya untuk kepentingan membaca dan menulis. "Paling tidak, dua hari dalam sepekan, beliau khususkan waktunya untuk membaca buku dan sisanya untuk menulis," tuturnya.

Nasaruddin juga dianggap pantas menerima penghargaan sebagai tokoh perbukuan Islam karena dukungannya selama ini, terutama untuk penyelenggaraan IBF. Ia juga kerap diminta nasihat-nasihatnya agar kualitas IBF tetap berkualitas dari tahun ke tahun.

Dengan anugera tersebut, Afrizal berharap Nasaruddin dapat mempertahankan dan meningkatkan kontribusinya terhadap perkembangan dunia perbukuan Islam. Khususnya juga dalam penyelenggaraan IBF pada tahun-tahun mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement