REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I bidang luar negeri DPR Ahmad Zainuddin mengatakan, Indonesia harus jadi pelopor pembebasan Palestina pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) tentang Palestina. Even ini akan digelar awal Maret mendatang di Jakarta.
"Bahkan Indonesia harus membuktikan dirinya sebagai negara Muslim terbesar di dunia, menjadi pelopor bagi pembebasan Palestina," ujar Zainuddin melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (24/2).
Wakil Ketua FPKS MPR RI mengatakan Identitas Indonesia sebagai negara Muslim terbesar, jangan sebatas nama tapi kehadirannya tidak dirasakan. Sementara tanah Palestina terus tergusur dan warganya kian terusir akibat penjajahan Israel hingga hari ini.
Zainuddin mengapresiasi sejumlah kemajuan dukungan Indonesia dalam aspek kemanusiaan dan HAM di Palestina, seperti kerja sama pelatihan dan pendidikan bagi pemuda Palestina, pendirian Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Indonesia pun berperan mengirim bantuan logistik untuk warga Palestina, hingga dibentuknya konsul kehormatan RI di Ramallah.
"Namun yang kita lihat, diplomasi Indonesia masih sebatas diplomasi kemanusiaan bahkan cenderung netral. Diplomasi politik Indonesia dan OKI harus tegas berpihak pada Palestina. Lobi OKI dan dunia untuk menyeret Israel ke mahkamah internasional, atau membuat 'road map' pembebasan Palestina misalnya," tutur Zainuddin.
KTT luar biasa OKI yang digelar di Jakarta pada 6-7 Maret 2016 mendatang diharapkan Zainuddin, tidak sebatas kegiatan seremonial rutinitas belaka. Namun, lebih jauh mendorong OKI agar lebih serius membela dan membebaskan Palestina hingga menjadi negara merdeka dan berdaulat serta mendesak Israel untuk mengembalikan tanah Palestina yang dicaploknya sejak tahun 1948.
"Presiden Jokowi harus mampu mendesak OKI dan menjadi pelopor pembebasan Palestina. Indonesia menjadi inisiator 'road map' pembebasan Palestina," kata Zainuddin.