REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyambut positif banyaknya ormas Islam baik yang besar dan kecil, serta lembaga-lembaga Islam sampai organisasi politik Islam di Indonesia. Hal tersebut menandakan umat Islam eksis berkiprah dalam pembangunan bangsa dan negara.
Namun, Hidayat mengingatkan agar ormas-ormas Islam jangan hanya memperbanyak cabang-cabang kepengurusan saja. Ormas islam diminta berperan untuk mempersatukan umat Islam secara keseluruhan dan jangan menafikan kelompok yang lain.
“Jangan sampai satu organisasi Islam menafikkan organisasi Islam lainnya. Jangan seperti itu, kembangkan semangat ukhuwah dan silaturahmi antar sesama umat Islam,” kata Hidayat, saat berbincang dengan delegasi DPP Persatuan Umat Islam ( PUI ), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin ( 22/2 ).
Menurut dia, semua organisasi Islam harus mencontoh Rasulullah dalam mempersatukan umat. Rasulullah tidak menafikkan kelompok lain seperti Muhajirin, Anshor. Semuanya bersatu untuk melaksanakan perintah Allah SWT.“Kembangkanlah semangat ukhuwah dan semangat persatuan demi bangsa dan negara,'' ujarnya.
Ia mengatakan, dengan bersilaturahim dan bersatu maka semua umat akan saling menguatkan satu sama lain. Hal ini penting, dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi di umat islam sendiri atau negara.
Masalah bangsa ini, lanjut Hidayat, sangat besar, rumit dan kompleks terutama terkait masalah moral. Fenomena ajaran sesat, LGBT, Gafatar dan terorisme harus dihadapi dengan persatuan dan semangat kebersamaan.
Kiprah organisasi-organisasi Islam selain peran pemerintah juga, diharapkan mampu membendung bahkan menghilangkan pengaruh negatif tersebut.“Sesama ormas Islam serta organisasi politik Islam harus saling mendukung dan berperan aktif dan massif, agar pengaruh-pengaruh negatif seperti LGBT, Gafatar, terorisme dan radikalisme tidak meluas dan meracuni bangsa dan generasi muda bangsa Indonesia,” katanya.