Senin 22 Feb 2016 06:21 WIB

Perjalanan Ibu Harun Al Rasyid, dari Budak Hingga Istana

Rep: Sri Handayani/ Red: Achmad Syalaby
Abu Nawas dan Khalifah Harun Ar-Rasyid (ilustrasi).
Foto:

Harun menjadi pemimpin yang taat beragama, shalih, dermawan, dan hampir disamakan dengan Umar bin Abdul Azis dari bani Umayyah. Jabatan khalifah tak menghalanginya turun ke jalan pada malam hari untuk melihat kehidupan rakyatnya. Malam-malam bani Abbasiyah menjadi aman dan tertib dengan tingkat kejahatan yang minim. 

Seperti ibunya, Harun al-Rasyid adalah seorang pencinta ilmu. Ia mengangkat salah seorang gurunya, Yahya al-Barmaki, menjadi perdana menteri. Banyak nasihat dan anjuran kebaikan mengalir dari Yahya dan menjaga Harun dari penyimpangan agama Islam. 

Harun juga sangat memperhatikan nasib para ilmuwan dan budayawan. Mereka selalu dikumpulkan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.  

Pada masa Harun al-Rasyid, masjid-masjid berkembang menjadi pusat kajian. Perguruan tinggi, madrasah, rumah sakit, hingga sarana kepentingan umum dibangun dengan baik. Di masa ini, tingkat kemakmuran hampir merata dan kesenjangan sosial menurun, sehingga sulit mencari objek distribusi zakat, infaq dan shodaqoh.

Dengan sistem ini, Harun al-Rasyid membawa bani Abbasiyah mencapai puncak kejayaan. Ini tak lepas dari peran Khaizuran yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement