Jumat 19 Feb 2016 16:08 WIB

Teknik Psikoterapi untuk Cegah Homoseksual

Ilustrasi otak manusia.
Foto:

Banyak orang yang tidak mau mendengar hati nuraninya sendiri. Pada masa kini memang tuntutan kerja, beban hidup, dan pemenuhan kebutuhan sering kali menjadikan orang-orang berpikir pragmatis dan egois yang pada akhirnya melemahkan hati nurani. Padahal, hati nurani sangat dahsyat dalam menelaah peristiwa atau kejadian secara terperinci dari berbagai sudut pandang.

Menurut Harun Yahya, hati nurani adalah kekuatan yang dipercayakan oleh Allah kepada manusia untuk menunjukkan jalan yang benar. Seseorang yang mendengarkan hati nuraninya akan mendapatkan keikhlasan.

Teknik ini sangat efektif dalam mengajak diri sendiri dan atau orang lain untuk lebih menyatu dengan diri sendiri, menghargai diri, dan berusaha berinteraksi dengan hati nurani sucinya (fitrah manusia) untuk mendapat solusi atas masalahnya. Teknik ini terinspirasi dari konsep dasar fitrah dan teknik psikoterapi lainnya.

Silakan Anda duduk atau berbaring dan atau posisi apa pun yang membuat sangat nyaman dan rileks. Lalu Anda membayangkan, mendengarkan, dan merasakan bahwa ada hati nurani yang berkata atau muncul bayangannya.

Setelah Anda mendapatkan gambaran hati nurani, maka biarkanlah hadir di hadapan Anda. Kemudian mulai diajak berdialog, setiap suara yang keluar dari roh fitrahnya/hati nuraninya yang berwujud diri Anda sendiri (tentunya lebih bersih, suci, dan sesuai fitrah).

Setelah berhasil, biarkan Anda berdialog dengan roh suci/fitrah tersebut. Seperti dua saudara kembar atau sahabat yang sangat dekat dan sudah lama tak bertemu. Sebagaimana Anda saling mencurahkan kerinduan masing-masing karena jarang berkomunikasi.

Setelah itu silakan Anda bercerita pada hati nurani Anda tentang permasalahan dan atau ketidaknyamanannya yang sedang Anda hadapi. Biarkan Anda dengarkan dan selami setiap jawaban yang muncul dan terlintas dari hati nurani, didengarkan dan diterima.

Tahap berikutnya, silakan Anda meminta usulan alternatif solusi yang ditawarkan oleh hati nurani. Lalu Anda silakan memilih salah satu yang paling cocok dan nyaman untuk dijalankan segera.

Setelah memilih, silakan Anda menegaskan dan memantapkan dalam hati untuk menggunakan alternatif solusi yang sudah dipilih dan senantiasa berpegang teguh untuk melaksanakan keputusan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement