REPUBLIKA.CO.ID, Para jamaah salah satu masjid di Tampa, Florida, Amerika Serikat berharap dapat menjembatani jarak antara Muslim dan masyarakat dengan melawan berbagai stereotip melalui bertukar pikiran dalam obrolan. Sabtu (13/2) lalu, Masjid Al-Qassam merealisasikan ide tersebut, membuka pintu lebar-lebar dan mengundang orang-orang untuk datang serta bertanya lebih jauh tentang Islam.
Mantan pemimpin masjid tersebut, Mohammad Sultan, menyatakan banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghapuskan batas-batas kebudayaan dan stereotip, dan hal-hal tersebut dapat dimulai dalam sebuah percakapan sederhana.
“Kita bertetangga. Kita hidup dan bekerja bersama-sama, di mana-mana,” ujar Sultan, dilansir The Tampa Tribune. “Menyenangkan untuk saling mengenal satu sama lain, dan patut disayangkan kita sendiri yang mencoba memisahkan diri karena agama atau ras.”
Penduduk di sekitar Pantai Tampa diundang ke Masjid Al-Qassam untuk mengobrol dengan Muslim, melihat proses ibadah, makan bersama, serta dipersilakan untuk bertanya. Sultan menceritakan pengalamannya, masyarakat lokal telah menerima komunitas Muslim Tampa, tetapi ia masih melihat beberapa aksi ekstremis dapat memengaruhi kehidupan Muslim lainnya.
“Kami ingin menurunkan ketegangan. Semakin banyak kami bertemu dan bicara tatap muka, semakin baik hasil yang kita dapatkan,” lanjutnya.
Seorang pengunjung, Maritza Rodriguez, pertama kali mengunjungi masjid setelah diajak oleh temannya. Ia telah membaca tentang Islam dan menjelajahi agamanya sendiri, lalu datang ke masjid untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
“Saat Anda tidak familiar dengan orang-orang dari agama tertentu, Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan,” ujarnya.