REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islam telah memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dengan istri. Jadi untuk apa umat Islam merayakan hari valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari.
Wakil Seketaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Tengku Zulkarnain mengatakan kasih sayang di dalam Islam dilakukan setiap saat. “Jadi ngapain, untuk apa, Islam menyuruh menyayangi istri. Justru dengan istri kita harus berkasih sayang sampai mati,” kata dia, Jumat (12/2)
Zulkarnain menuturkan hari valentine diidentikan dengan kumpul-kumpul bersama sepasang kekasih yang bukan muhrimnya. Padahal mereka yang merayakannya kebanyakan belum menikah, dan menjurus ke arah perzinahan.
Di dalam Islam, berkasih sayang dengan istri diatur di dalam Alquran surat Ar rum ayat 21 : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Hadist yang diriwayat Jarir bin Abdullah ia berkata: Rasulullah bersabda Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya (HR.Muslim)
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘anhu : Aqro’ bin Harits pernah melihat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam sedang mencium Hasan. Dia (Aqro’ bin Harits) lalu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak namun aku tidak pernah mencium satupun dari mereka. Kemudian Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi “. (HR.Muslim)