Kamis 11 Feb 2016 20:36 WIB

Seks dalam Islam

Pendidikan seks (ilustrasi)
Foto:

Konsep awal dari pendidikan seks ini dimulai dari pengertian aurat, yaitu bagian tubuh yang wajib ditutup, tidak boleh diperlihatkan, dan kita pun tidak boleh melihat aurat orang lain.

Secara anatomis, dia adalah bagian tubuh yang dapat membangkitkan nafsu seks, kemudian memisahkan tempat tidur anak pada waktu yang tepat dan menjelaskan adab-adab kesopanan di rumah ataupun di luar rumah.

Termasuk dalam pendidikan seks ini adalah mengajarkan anak sejak kecil tentang adab-adab isti'dzan dalam rumah tangga, yaitu meminta izin masuk ke kamar orangtua. 

Selain itu, pendidikan seks juga berarti mendidik diri agar selalu menjaga pandangan mata (goddul bashor), tidak bergaul bebas (ikhtilath) antara laki-laki dan perempuan, tidak berdua-duaan dengan yang bukan mahrom.

Penjelasan ayat-ayat Alquran dan Hadis Nabi yang berhubungan dengan proses kejadian manusia, dari nuthfah sampai terlahirnya seorang bayi, perlu disampaikan kepada siapa pun dengan maksud untuk mendekatkan diri pada Allah. Sedangkan etika kehidupan bersuami-istri secara Islam baru boleh diajarkan kepada mereka yang benar-benar akan menikah. 

Pengalaman membuktikan bahwa pengetahuan manusia saja tidak mampu membendung dan mendidik seks tanpa petunjuk Allah. Etika apa pun, kalau tak didasari iman kepada Allah, tidak akan banyak memberi manfaat. Nafsu syahwat hanya dapat dipimpin oleh iman, yang dengannya Allah akan merahmati pelakunya dengan melimpahinya keluarga yang tenteram. 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement