Senin 08 Feb 2016 22:14 WIB

Wisatawan Muslim ke Jepang Melonjak

Rep: Maniarti/ Red: Agung Sasongko
wisatawan Muslim di Jepang
Foto: youtube
wisatawan Muslim di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dilansir Crescentrating.com, Senin (8/2) jumlah wisatawan Muslim ke Jepang diproyeksikan melonjak tiga kali lipat pada 2020. Pada 2013, Jepang dikunjungi oleh lebih dari 300 ribu wisatawan Muslim. Jumlah tersebut diprediksi melambung sampai satu juta pelancong pada 2020.

Sebanyak 65 persen wisatawan berasal dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Indonesia memiliki jumlah yang paling banyak, yakni sekitar 27 persen, Malaysia 24 persen, dan Singapura enam persen.

(Baca: Kapan Islam Masuk ke Jepang)

Masih menurut Crescentrating, pada 2004-2013, jumlah pengunjung Muslim tumbuh pada tingkat rata-rata 7,2 persen per tahun. Tingkat pertumbuhan tertinggi adalah 47 persen pada 2012, diikuti oleh 29 persen pada 2013.

Peluang bisnis Kebijakan pemerintah tersebut menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan lokal.

TFK Corporation, misalnya. Perusaahan di bidang katering penerbangan ini melihat gejala da minat wisata halal. Pada musim gugur tahun lalu, perusahaan memperoleh sertifikasi untuk dapur halal. Dilansir dari japantoday.com, TFK Corporation dilaporkan menghabiskan sekitar 60 juta yen untuk memperluas tempat Bandar Udara Internasional Narita dan membeli peralatan baru untuk memenuhi permintaan makanan halal.

(Baca Juga: Jepang Berbenah untuk Wisatawan Muslim)

Tak hanya peningkatan di sektor publik, produk keuangan halal juga tumbuh di Jepang. Strategi pertumbuhan dan penasihat penelitian DinarStandard dan Thomson Reuters mencatat, pada Mei 2014, pasar global untuk produk halal dan jasa lainnya, termasuk makanan, kosmetik, perjalanan dan pariwisata, produk keuang an, seperti kartu bank syariah, diperkirakan mencapai 1,6 triliun dolar AS.

Lembaga itu juga mencatat, jumlah ini diperkirakan meningkat pada 2018 mencapai 2,4 triliun dolar AS. Pasar keuangan di luar dunia Islam, termasuk Inggris, Hong Kong, dan Jepang, mendorong investasi dan tabungan produk compliant dengan prinsip syariah seperti sukuk, setara obligasi Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement