Senin 08 Feb 2016 08:46 WIB

Mengimani Hari Akhir

Hari Kiamat (Ilustrasi)

Dengan iman terhadap hari akhir, seorang pejuang tidak kenal putus asa. Apa dan berapa saja pengorbanan di jalan Allah, ia sangat yakin akan catatan dan ganjarannya.

Alquran melarang mengatakan mujahid yang syahid di jalan Allah sebagai mati karena mereka memang hidup (QS 2:154/ 3:169). Demikianlah para rasul dan para pengikut tidak merasakan kepedihan dalam perjuangan.

Kalau wajah seorang Yusuf AS, remaja yang tampan, telah membuat perempuan-perempuan di Mesir mengiris-iris jari-jari mereka tanpa sadar, betapa keindahan surga dan kepastian janji Allah telah membuat para pejuang di jalan-Nya sama sekali tidak merasa rugi, kalah atau sia-sia.

Sebaliknya, mereka yang menzalimi diri sendiri atau sesama harus segera ingat bahwa ada batas usia bagi kehidupan dan ada persidangan yang adil.

Sesudah itu kebahagiaan atau kesengsaraan abadi. Iman terhadap hari akhir menyuburkan sikap tanggung jawab. Mereka yang dipuji-Nya sebagai orang-orang yang ''... pagi dan petang bertasbih di rumah-rumah Allah'' adalah orang-orang yang tidak terlalaikan oleh aktivitas perdagangan dan jual beli, dari mengingat Allah, menegakkan shalat dan menunaikan shalat, ''Karena mereka takut akan hari saat berguncang-guncangnya hati dan penglihatan... (Qs 24:37).

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement