REPUBLIKA.CO.ID, Pada masa Rasulullah SAW, mayoritas orang yang pertama masuk Islam adalah pemuda. Secara sosio-kultural, fenomena ini berkaitan dengan karakter agama Islam yang revolusioner. Laiknya setiap gagasan besar, ia selalu disambut oleh kaum muda, bukan kaum muda tua yang sudah mapan dengan tradisi.
Pemudalah yang memiliki energi dan semangat untuk menyambut gagasan-gagasan baru. Lantaran itu, tidak aneh apabila kaum muda yang pertama-tama meyakini Islam dan menjadi ujung tombak gerakan dakwah di Makkah. Islam memandang pemuda bukan sebagai makhluk setengah dewasa yang labil atau gemar membuang waktu, sebaliknya Islam menaruh harapan besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor.
Para pemuda Muslim generasi awal berkiprah dalam spektrum luas. Rasulullah memetakan potensi tiap-tiap sahabat dengan cermat. Alquran surah at-Taubah ayat 122 menyebutkan, tidak sepatutnya mukminin terjun semua ke medan perang.
Harus ada sebagian dari mereka yang tinggal untuk memperdalam ilmu pengetahuan keagamaan dan memberi peringatan pada kaumnya. Berikut ini, tiga sahabat dari golongan pemuda, yang sukses menjunjung tinggi panji Islam di bidang keilmuan dan intelektualitas: