JAKARTA -- Bagi umat Islam hari Jumat merupakan hari paling baik dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Namun, mengapa yang terbaik harus hari Jumat, mengapa tidak hari lainnya?
Imam Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'I meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, "Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu, Allah menciptakan Adam, memasukkannya ke surga, dan mengeluarkannya dari sana." Dalam riwayat lain juga dinyatakan bahwa, "Hari Jumat adalah sayyid al-ayyam (hari yang paling utama)."
Dalam buku "M. Quraish Shihab Menjawab" dijelaskan bahwa hari Jumat dahulunya dinamai hari arubah. Kata ini seakar dengan kata jama'ah atau berkumpul. Karena itulah hari ketika umat Islam diwajibkan berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat dinamai hari Jumat.
Jamaah dan berkumpul adalah salah satu keistimewaannya juga, dan seperti diketahui, Rasulullah juga memerintahkan untuk selalu berkumpul dan berjamaah. Beliau bersabda, "Bantuan/berkat Ilahi bersama orang-orang yang berjamaah/berkumpul dalam kebaikan."
Dengan demikian, menurut Quraish Shihab, hari Jumat dan malamnya memang penuh keberkatan. Ia hendaknya dihormati, dengan banyak beribadah dan berdzikir, atau paling tidak, dengan menghindari dosa dan kemungkaran. "Ia tidak mencekam kecuali bagi mereka yang durhaka," tulisnya.