Selasa 02 Feb 2016 16:20 WIB

Ini Penjelasan Penerbit Soal Buku Sesat 'Muhammad Nabi ke-13'

Rep: C26/ Red: Joko Sadewo
Buku PAI untuk Sekolah Dasar Terbitan Grafindo
Foto: sangpencerah.com
Buku PAI untuk Sekolah Dasar Terbitan Grafindo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beberapa hari dunia pendidikan dihebohkan dengan beredarnya buku Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk Kelas V Sekolah Dasar (SD) di Sumatra Utara yang dinilai menyesatkan. Pasalnya, buku tersebut menuliskan Nabi Muhammad SAW adalah nabi urutan ke-13.

Buku yang diduga bisa sesat menyesatkan tersebut diterbitkan PT Grafindo Media Pratama. Percetakan tersebut berada di Jalan Pasirwangi No 1, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kepala Departemen Pemasaran PT Grafindo Media Pratama, Eko Rahmat, mengatakan, buku yang terakhir ditemukan merupakan sisa peredaran tahun 2011. Buku tersebut sebelumnya sudah ditarik pada tahun yang sama karena salah cetak.

"Sebenarnya itu buku lama dari tahun 2011. Yang waktu itu sudah kita sadari kesalahannya dan langsung kita tarik tahun itu juga," kata Eko saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/2).

Menurutnya, buku salah cetak itu sudah dimusnahkan seluruhnya ketika ditarik, tapi ternyata luput masih beredar di salah satu cabang Grafindo di Sumatra Utara.

Ia mengaku, pihaknya sudah kembali menarik sebanyak 30 buah buku sesat itu setelah beritanya mencuat. Pihak penerbit juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk menyampaikan kekeliruan isi buku itu.

Kesalahan isi tersebut, ungkap dia, murni faktor kelalaian manusia. Peletakan urutan yang salah terjadi saat proses layouting. Bukan semata-mata kesengajaan penulis ataupun penerbit.

"Teknis layout itu memang kalau ada deretan, yang lebih panjang itu di Kiri. Makanya, yang paling bawah digeser ke kiri. Ini murni kelalaian," ungkapnya.

Pihak penerbit pun awal mengetahui kesalahan pada 2011 langsung mengonfirmasi kepada orang bersangkutan yang memindahkan letak. Hanya saja, pelaku sudah tidak bekerja di Grafindo.

Ia menyampaikan permintaan maaf telah membuat kegaduhan. Pihaknya meyakinkan buku tersebut sudah tidak beredar di kota manapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement