Selasa 02 Feb 2016 14:29 WIB

Kurlow, Balerina Berhijab Pertama

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
stephanie Kurlow, Balerina berhijab
Foto: Dailymail.co.uk
stephanie Kurlow, Balerina berhijab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walau sentimen anti-Muslim terutama Muslimah dan hijab mereka terus bergulir, gadis ini tidak takut tampil dengan hijabnya. Nama gadis empat belas tahun itu Stephanie Kurlow, seorang balerina keturunan Australia dan Rusia.

Kurlow bukan balerina biasa, ia berani menari mengenakan hijabnya. Adalah mimpinya untuk menjadi balerina profesional pertama yang mengenakan hijab saat menari di depan penonton di penjuru dunia.

Kurlow sebelumnya sempat berhenti menari, sempat ragu mimpinya menjadi balerina profesional tidak dapat diwujudkan setelah mulai mengenakan hijab di tahun 2010. Saat itu, keluarganya hijrah ke Islam.

Ia berpikir setelah menjadi Muslim, menari sebagai balerina profesional hanya menjadi angan-angan karena tidak ada perusahaan yang menerima balerina mengenakan hijab. Kurlow cilik menyerah mewujudkan mimpinya menjadi balerina profesional.

 

Akan tetapi, mimpi-mimpi Kurlow menang dari keraguannya. Tekadnya kembali bulat setelah terinspirasi dari wanita-wanita Muslim berhijab yang sukses di bidangnya masing-masing. Contohnya Noor Tagouri, pembawa berita Amerika pertama yang mengenakan hijab.

Selain itu keberhasilan dua balerina keturunan Afrika, Michaela De Prince dan Misty Copeland menjadi balerina berkulit gelap pertama mendorong Kurlow untuk kembali mengejar mimpi.

“Saya ingin membangun kebersamaan antara orang-orang di dunia dengan menjadi balerina Muslim pertama, sehingga saya dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk percaya diri dan mengejar mimpi mereka,” ujar Kurlow, dilansir dailymail.co.uk.

Kurlow, selama menari balet dengan hijabnya, sempat mendapatkan komentar-komentar kurang menyenangkan. Beberapa orang tak percaya ia bisa mewujudkan mimpinya, masih ada yang meremehkannya karena ia mengenakan hijab. Namun Kurlow tidak patah semangat, dan makin tinggi menyusun mimpinya.

Saat ini gadis yang tinggal di Sydney, Australia itu tengah menggalang dana untuk membuktikan agama bukanlah penghalang untuk berkontribusi di dunia seni. Kurlow berencana membangun sebuah sekolah balet yang akan menjadi tempatnya melatih calon-calon balerina sepertinya dari hasil penggalangan dana tersebut. Alasannya, Kurlow merasa masih kurang fasilitas untuk pemuda-pemuda yang ‘berbeda’ dari mayoritas, baik dari segi agama maupun ras.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement