Selasa 02 Feb 2016 14:00 WIB

Pemerintah Trinidad Tobago Akui Eksistensi Umat Islam

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Islam di Trinidad dan Tobago
Islam di Trinidad dan Tobago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal abad ke-20, kaum Muslimin mulai membentuk kelompok-kelompok keagamaan yang bisa mengakomodasi kebutuhan dan ketertarikan mereka terhadap Islam. Organisasi keagamaan ini mendapatkan pengakuan dari pemerintah.

Organisasi keagamaan pertama yang terbentuk adalah Islamic Guardian Association (IGA) of Princes Town yang didirikan pada 1906. Terbentuknya IGA mendorong terbentuknya East Indian National Association (EINA) yang beranggotakan Muslim India pada 1897. Bersatunya kaum Muslim ini mendorong terbentuknya organisasi yang lebih besar lagi, yaitu Tackveeyatul Islamia Association (TIA) pada 1931.

Sejak merdeka pada 1962, perekonomian Trinidad terus membaik. Dari sebelumnya hanya bergantung pada ekspor gula, bergeser ke minyak dan menjadikan Trinidad sebagai negeri paling makmur dan paling maju industrinya dibandingkan negara-negara lain di wilayah Laut Karibia.

Umat Islam yang dijumpai di Trinidad hari ini umumnya adalah keturunan dari orang-orang Asia Selatan. Selama beberapa dekade terakhir, umat Islam di Trinidad telah membuat kemajuan di berbagai bidang. Tak sedikit dari mereka yang memiliki profesi mentereng, seperti dokter, pengacara, insinyur, ahli kimia, pengusaha, dan politikus. Banyak pula Muslim yang menjadi guru dan pedagang. Dan, setiap tahunnya tak kurang 100 Muslim Trinidadi menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement