REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan Annaba Center Indonesia kedatangan tamu istimewa. Mereka adalah rombongan pengemban misi dakwah dari Oman. Adalah bapak Ali Azmi yang membawa keempat orang berkebangsaan Oman tersebut datang untuk berkunjung ke pesantren Annaba Center.
Pada silaturahim tersebut, Pimpinan Pesantren KH Syamsul Arifin Nababan menjelaskan kondisi pesantren dan santri. Juga dijelaskan pengalaman dakwah di wilayah Timur Indonesia " Para pengungsi eks Timor Leste sangat memperihatinkan dan mereka hidup di bawah garis kemiskinan," kata Kiai Nababan.
Oleh sebab itu, sebagai sesama Muslim, tanggung jawab untuk membantu sesama amatlah diperlukan, dan wujud kepedulian tersebut adalah dengan membantu mereka, yakni dengan menyelamatkan anak-anaknya dari kondisi yang sangat memperihatinkan tersebut.
"Caranya dengan memberikan pendidikan serta pembinaan aqidah di pesantren Annaba Center, apalagi mayoritas mereka adalah para mualaf," kata dia.
Kiai Nababan menjelaskan, di pesantren Annaba Center Indonesia hampir empat puluh persen santri adalah mereka yang berasal dari Timor Leste dan NTT, sehingga kondisi memperihatinkan tersebut juga dirasakan oleh keluarga besar Annaba Center.
“Beginilah kondisi para santri Annaba Center. Mereka berasal dari daerah yang sangat memperihatinkan, sehingga perlu adanya perhatian khusus agar mereka bisa hidup layak, mendapat pendidikan, dan nantinya dapat berguna bagi keluarga, bangsa dan Negara, lebih lagi bagi agama.”, tutur pak kiai menjelaskan kondisi para santri kepada para tamu.