REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO dan Founder Travel Umroh Haji Plus Gaido Muhammad Hasan mengakui penurunan minat umrah terlihat dari pemberangkatan yang dilakukannya dalam satu bulan. Biasanya, pihaknya memberangkatkan dua kali penerbangan sekali berangkat.
"Kini hanya satu penerbangan saja," kata dia, Kamis (28/1).
Selain itu, jumlah jamaah yang berangkat umrah pun mengalami penurunan dalam sekali berangkat. Dia selalu bisa memberangkatkan jamaah hingga 780 orang dalam satu bulan saat ini hanya 120 hingga 125 jamaah saja.
Untuk itu, pihaknya memiliki strategi yang berbeda dalam menarik minat jamaah umrah dengan berbagai promosi dan layanan yang lebih tinggi.
Jamaah Gaido saat ini dipermudah dengan pendaftaran online melalui smartphone. Mereka dapat mengunduh aplikasi gaido baik di appstore maupun playstore cukup dengan mendaftar nama lengkap, nomor kontak dan alamat email yang dapat dihubungi.
Mereka juga memiliki layanan jemput bola dengan menyiapkan tujuh armada mendatangi masjid-masjid besar berpromosi. Februari mendatang Ahad pekan pertama mereka berkeliling ke Masjid Istiqlal, pekan kedua ke Masjid Pondok Indah, pekan ketiga ke Masjid Attin, dan pekan keempat ke Masjid Raya Al Azhom.
Gaido juga kini telah memiliki waralaba di 20 daerah seperti Batam, Palembang, Padang, Jambi, Bandung, Pontianak, Jakarta dan Tangerang.Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pihaknya menargetkan untuk membuka cabang di Malaysia dan negara di Asia Tenggara.
Dia juga menargetkan untuk tahun ini dapat memberangkatkan 3.800 jamaah. Untuk meyakinkan jamah umrah pihaknya juga akan mulai menyiapkan perusahaan menjadi PT terbuka.
Gaido membanderol biaya umrah mulai 1800 dolar hingga 4.200 dolar. Biaya tertinggi tersebut biasanya diminati untuk jamaah yang akan umrah.