REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PBNU akan menggelar International Summit of Moderate Islamic Leaders pada Mei nanti. Acara itu menjadi perwujudan ambisi besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam menciptakan perdamaian dunia.
Ketua Steering Committee International Summit of Moderate Islamic Leaders, Maksum Machfoedz mengatakan, acara itu memang diselenggarakan atas dasar banyaknya masalah yang menghantam dunia Islam. Berbagai tingkatan masalah yang menimpa dan terjadi secara global akan coba diselesaikan dengan memperkenalkan konsep Islam Nusantara kepada dunia internasional.
Sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama akan mengedepankan masalah seperti kesesatan secara kolektif, kehadiran kelompok-kelompok teror dan kepribadian yang mudah tersulut emosi. Langkah ini memang harus dilakukan oleh Nahdlatul Ulama untuk menjukkan kalau Muslim di Indonesia merupakan yang paling menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
"NU ingin mengambil bagian dalam mempromosikan perdamaian dunia," kata Maksum kepada Republika.co.id, Kamis (28/1).
Ia mengatakan, kalau Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia memang harus memiliki rencana ataupun andil dalam menciptakan jalan menuju perdamaian dunia. Dengan konsep Islam Nusantara tersebut, Nahdlatul Ulama akan mencoba menciptakan inisiatif berupa jalan perdamaian dunia, dan mengedepankan kekuatan moderasi yang mengapresiasi nilai lokal.
Maksum menambahkan, konsep-konsep yang coba dihadirkan Nahdlatul Ulama dalam International Summit of Moderate Islamic Leaders, sebenarnya sudah dilaksanakam di selama ini dan sangat berhasil di Indonesia. Maka itu, NU mencoba mengenalkan konsep-konsep itu kepada dunia internasional, sebagai salah satu inisiatif dalam menciptakan perdamaian dunia, khususnya kepada sesama Muslim di dunia.