REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Paguyuban Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Alisya Fianne, menyatakan masalah ekonomi bagian terkecil kendala mualaf. Memang ada mualaf yang bermasalah secara ekonomi.
Direktur Utama Alisya Nurul Baqi Tour & Travel ini menganggap jika para mualaf dapat dipertebal keimanannya, tak mungkin mereka dapat memperbaiki kehidupan perekonomian mereka. Tentu yang dibutuhkan adalah fasilitas, misalnya dari himpunan dan komunitas mualaf.
“Orang mualaf itu ekonomi pasti lemah, iya pasti karena ia didepak, nggak kerja. Bukan berarti semua mualaf itu sulit ekonomi,” tutur Alisya pada Republika.co.id, belum lama ini.
Mualaf dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, Alisya menambahkan, banyak ditemui jika berada di daerah terpencil. “Dia kerjaan nggak ada, tapi bukan berarti minta-minta. Kalau kita bisa memfasilitasi mualaf mempertebal keimanannya, mereka bisa kok kaya raya,” tandasnya.