Ahad 24 Jan 2016 16:56 WIB

'Pesantren Lemah dalam Hal Manajemen'

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Andi Nur Aminah
Salah satu sudut Pesantren Darunnajah Jakarta (Ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Salah satu sudut Pesantren Darunnajah Jakarta (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, Sofwan Manaf, menilai pesantren mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di seluruh Indonesia saja, Sofwan memaparkan ada sebanyak 29 ribu pesantren telah tersebar hingga ke pelosok.

Namun, ia menyayangkan perkembangan tersebut tidak dibarengi dengan manajemen yang baik. Padahal, ia menambahkan, jika dilihat dari semangat para kiainya, pesantren dibangun dengan semangat yang sangat bagus. 

“Kelemahan pesantren terdapat pada segi manajemennya, kalau dari segi ketekunan, para kiai memiliki semangat yang patut untuk ditiru,” ujar Sofwan saat ditemui Republika.co.id, Ahad (24/1), di Tangerang, Banten.

Ditambah lagi, dengan masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pesantren dituntut untuk harus lebih siap dari segi mental dan kualitas.  Sofwan berharap, para pimpinan pondok pesantren dapat melakukan perbaikan-perbaikan terhadap manajemennya.  Dengan adanya manajemen yang baik, Sofwan mengatakan, kecepatan lembaga serta kualitas alumni dan pengajar akan menjadi lebih bagus. 

Menurut Sofwan, pesantren harus terus melakukan upaya-upaya perbaikan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu, diversifikasi fungsi pesantren seperti pendidikan dan pengasuhan ekonomi serta hubungan masyarakat harus tetap ditekuni satu sama lainnya.

Apabila perbaikan telah dilakukan, maka pesantren dapat berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan nasional. Tidak hanya dalam beberapa sektor tertentu saja tetapi juga secara keseluruhan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement