Sabtu 23 Jan 2016 16:16 WIB

Hidayat Nur Wahid Hadiri Silatnas Pimpinan Pesantren Alumni Gontor

Rep: eko supriyadi/ Red: Damanhuri Zuhri
Hidayat Nur Wahid
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menghadiri Silaturahim Nasional kiai dan pimpinan Pondok Pesantren Alumni Gontor di Hotel Siti, Kota Tangerang, Banten, Jumat (22/1).

Kegiatan Silaturahim Nasional digelar dalam rangka kesyukuran 90 tahun Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Selain Hidayat Nur Wahid, tampak pula hadir Gubernur Banten Rano Karno, Pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pesantren Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur serta ratusan kiai dan pimpinan Pesantren Alumni Gontor.

Hidayat mengungkapkan, kehadiran Pondok Modern Gontor khususnya, adalah sebuah fakta pesantren mengajarkan cinta Tanah Air, mengisi kemerdekaan sesuai dengan cita-cita luhur dan menolak komunisme.

Dari fakta tersebut, alumnus Pondok Modern Gontor kelahiran Klaten Jawa Tengah ini sangat menyayangkan jika pesantren dicurigai membawa benih radikalisme dan terorisme.

''Justru seharusnya pesantren dihormati dan diajak bersama-sama untuk menghadirkan generasi Islam yang moderat dan Islam yang memajukan bangsa,'' jelas doktor dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Hidayat mengatakan, masyarakat jangan terjebak stigma negatif bahwa pesantren kerap membawa benih radikalisme dan terorisme. Sebab, dulu pada masa perang prakemerdekaan, santri dan kiai serta pemimpin yang berada di pesantren berjuang untuk Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, para santri dan kiai pemimpin pesantren juga mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang luar biasa, seperti melalui pendidikan dan aktivitas penting lainnya. ''Sehingga, tidak benar jika pondok pesantren dikaitkan dengan radikalisme apalagi terorisme,'' kata Hidayat Nur Wahid menegaskan.

Sistem pendidikan pesantren, menurut Hidayat, masih relevan hingga saat ini. Apalagi, sistem pendidikan pesantren dikatakan sangat beragam. Ada yang khusus mengajarkan pendidikan agama, ada pula yang menggabungkan pendidikan umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement