REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Adalah Rana Abdelahamid, wanita berusia 22 tahun kelahiran Queens, pencetus proyek media sosial Hijabis of New York yang bertujuan menyemangati Muslimah pengguna hijab di Amerika Serikat. Proyek tersebut dimulai pada musim gugur 2014, telah mengumpulkan 13 ribu pengikut di Facebook.
Seperti dilansir Muslimvillage, Kamis (21/1), Abdelhamid memulai proyek bergaya Humans of New York tersebut didorong oleh keinginannya menyebarluaskan pandangan Muslimah muda pengguna hijab. Terlebih setelah peristiwa runtuhnya menara kembar World Trade Center, di mana umat Muslim Amerika Serikat menghadapi 'hate crime', kebencian tanpa alasan.
Wanita keturunan Mesir itu pernah mengalami sendiri 'hate crime' tersebut. Ketika ia menjadi relawan di Jamaika, Abdelhamid diserang oleh pria yang memaksa melepaskan jilbabnya. Berdasarkan pengalamannya itu pula Abdelhamid mendirikan Women's Initiative for Self-Empowerment (WISE). Ketika mendirikan WISE, usia Abdelhamid baru 16 tahun.
Kesalahpahaman yang dialami para pengguna hijab di Amerika Serikat, terutama New York, membuat Abdelhamid geram. Ia pun mendapatkan komentar-komentar kurang menyenangkan dari teman-teman kelasnya semasa sekolah.
"Saya mendengar banyak pertanyaan dari teman-teman tentang hijab yang saya kenakan. Bukan pertanyaan jahat, tetapi kebanyakan adalah pertanyaan konyol," jelasnya. "Salah satu teman saya bahkan berkomentar ternyata saya 'normal'. Lalu saya merasa...hah?" ungkap Abdelhamid, menyuarakan keheranannya.
Kecintaannya terhadap New York membuat Abdelhamid percaya salah satu kota tersibuk di Amerika Serikat itu akan menjadi kota yang lebih baik bagi para Muslim. Walau saat ini, New York tengah terjangkit 'Islamofobia'.
"Saya melihat banyak hal baik, lebih banyak dari keburukan," komentarnya tentang situasi di New York saat ini.