Kamis 21 Jan 2016 05:36 WIB

UKM Penangkal Faham Radikal

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perguruan Tinggi (PT) kini aktif melakukan antisipasi terhadap masuknya paham radikalisme ke tengah kampus.

''Salah satu kegiatan melakukan monitoring melalui UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan organisasi kemahasiswaan,'' ungkap Mudofir, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo, Rabu (20/1).

Menurut Mudofir, kampus justru memperbanyak kegiatan mahasiswa juga melalui Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Khusus (UKK). Kegiatan itu, kata dia, juga harus ijin rektor.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, juga menyatakan, selama ini berupaya sedemikian rupa membentengi mahasiswa dengan melakukan pembekalan mempertahankan mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa. ''Kita juga mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti pelatihan ESQ dalam rangka pencerahan,'' katanya.

Di samping itu, juga kegiatan mahasiswa di bawah koordinasi Bidang III. Terutama untuk mengasah kemampuan softskill mahasiswa. Misalnya, latihan kepemimpinan. Ini dilakukan dengan harapan bisa membendung pengaruh negatif, dan juga menjadi filter yang baik bagi mahasiswa.

Rektor Universitas Islam Batik (Uniba), Endang Siti Rahayu, menyebut langkah antisipasi dilakukan dengan memberikan pembekalan kepada mahasiswa sejak mereka masuk kali pertama ke kampus Uniba. Juga menggiatkan unit kegiatan mahasiswa di bawah monitoring Bidang Kemahasiswaan.

   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement