Rabu 20 Jan 2016 16:03 WIB

Teladan Seorang Polisi Penyelamat Para 'Majenun'

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Muhammad Subarkah
 ilustrasi Tingkat stres tinggi bisa memicu munculnya gangguan jiwa bipolar.
Foto:

Niatan baik Sahabuddin untuk menyelamatkan para majenun kemudian terdengar ke berbagai pelosok Kecamatan Tanete Riaja. Berselang satu bulan, lanjut Sahabuddin bercerita, datang lagi seorang kepala dusun yang menyebut bahwa terdapat warganya yang mengalami gangguan kejiwaan. Kepala dusun itu pun meminta Sahabuddin untuk menguruskan guna dibawa ke RS Dadi agar bisa diobati seperti Ambo.

Tak berselang lama dari permintaan kedua, ajakan demi ajakan dari kepala dusun terus menghampiri Sahabuddin. Dia selalu diminta untuk membawa masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan agar segera disembuhkan. Salah satu majenun lain selain Ambo adalah M Iqbah (18). Iqbah disebut mengalami gangguan jiwa karena kedua orang tua dia bercerai. Hingga 2015, sedikitnya lima orang yang kehilangan akal telah dibawa Sahabuddin ke RS Dadi untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan sehingga mereka bisa keluar dalam keadaan normal.

"Alhamdulillah, lima orang ini sudah sembuh. Mereka tidak lagi gila. Ambo yang awalnya sering membawa senjata tajam sekarang sudah bisa berbincang seperti biasa. Bahkan, saya sempat ketemu dia dan saya yakin dia sudah tidak baikan dari tingkah laku yang dilakukannya," kata Sahabuddin.

Saking seringnya menyelamatkan para majenun, Sahabuddin pun sering disebut sebagai 'polisi gila' oleh rekannya dari sesama korps Bhayangkara. Walaupu maksud dari panggilan tersebut adalah polisi yang kerap membantu orang gila.

Sahabuddin menerangkan, meski telah membantu lima orang untuk kembali sehat, ia tidak merasa puas. Dia merasa terpanggil untuk menolong sesama. Hal ini membuat ayah dua anak ini mencari tahu keberadaan Majenun yang berada di Kecamatan Tanete Riaja. Hasilnya, dia menemukan sekitar 43 orang gila di kecamatan tersebut yang terdata di dua puskesmas.

Sahabuddin pun berjanji kepada dirinya sendiri akan terus membantu masyarakat yang memiliki gangguan jiwa agar kembali sehat sehingga mereka bisa hidup normal dan menjalani keseharian dengan bahagia. "Saya harap semua yang mengalami gangguan ini bisa sembuh seperti lima orang sebelumnya yang telah sembuh," pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement