Senin 18 Jan 2016 18:35 WIB

Aksi Teror Kelompok Ini Pernah Heboh dalam Sejarah Islam

Rep: C38/ Red: Nasih Nasrullah
Hasan al-Sabbah
Foto: wikipedia.org
Hasan al-Sabbah

REPUBLIKA.CO.ID, Aksi teror ternyata juga pernah berlangsung pada awal masa Islam. Salah satu aksi terorisme paling terkenal yang pernah melanda dunia Islam adalah Assassin atau Hashashin.

Dalam The Secret Order of Assassins: The Struggle of the Early Nizari Ismai'lis Against the Islamic World, Marshall GS Hodgson menuturkan istilah "Assassin" yang berasal dari bentuk korup kata bahasa Arab, hashish (ganja). Catatan perjalanan Marcopolo menuliskan, kelompok ini mengisap sejenis ganja untuk menghadirkan efek tertentu yang membuat mereka berani melakukan aksi teror.

Di telinga Barat, Assassin familier sebagai kultus mistis pembunuh yang acap kali menyerang tentara Salib. Di dunia Islam, kelompok ini menghadirkan teror dengan menyerang para pemimpin politik Saljuk dan Abbasiyah.

Kelompok Assassin adalah sebuah sekte pecahan Syiah Ismailiyah. Ia didirikan oleh Hasan al-Sabbah yang kemudian dikenal dengan nama The Old Man of the Mountain. Alwi Alatas dalam Pemburu Maut dari Lembah Alamut menulis, Hassan Sabbah lahir pada pertengahan abad ke-11 di Qum, Iran.

Hassan mulai membentuk basis massa dari sebuah benteng bernama Alamut di pegunungan utara Iran. Secara bertahap, ia menyusupkan pengikutnya ke dalam benteng Alamut untuk menguasai benteng tersebut. Penguasa Seljuk berusaha merebut kembali, tetapi tidak berhasil.  

Para pengikutnya dididik untuk siap mati melaksanakan perintah Hassan. Konon, perekrutan dilakukan dengan mengambil anak-anak dari wilayah di sekitar benteng. Mereka diasuh sedari kecil dengan doktrin-doktrin kaum Assassin.

Sebagian lagi mengatakan, para pengikut kelompok ini mengonsumsi sejenis ganja untuk menimbulkan efek halusinasi sehingga berani melakukan aksi bunuh diri.  Para anggota kelompok yakin, mereka akan langsung naik ke surga setelah mati. Mereka dilatih melakukan penyamaran, penyusupan, dan pembunuhan tokoh-tokoh penting. Lewat aksi teror, para pengikutnya menargetkan kekuatan Kristen, tentara Salib, dan kelompok Suni.

Nizam al-Mulk menjadi korban pertama dalam daftar panjang korban-korban kaum Assassin. Nizam adalah wazir terpenting dari Dinasti Saljuk, sekaligus tokoh utama kebangkitan kaum Suni. Ia dibunuh pada 1092. Seorang pemuda Dailam menyusup ke rombongan, kemudian mengeluarkan belati yang ditikamkan tepat di jantung sang wazir.

Metode itu digunakan berkali-kali dalam berbagai kasus pembunuhan. Kaum Assassin menjalankan misi dengan cara menyamar dan menyusup ke lingkaran terdekat sasaran. Ketika tiba saatnya, mereka melakukan serangan tak terduga. Assassin adalah kelompok teroris yang terorganisasi, terlatih, dan memiliki kemampuan membunuh dengan cepat. Mereka bisa jadi menyamar menjadi pengemis, sufi, atau rakyat biasa.

Assassin adalah kelompok yang sangat diperhitungkan di dunia Islam, bahkan di kalangan tentara Salib. Mereka mampu bertahan hingga dua abad sebelum takluk di bawah kekuasaan pasukan Mongol pada 1273, tak lama setelah kejatuhan Baghdad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement