Jumat 15 Jan 2016 08:23 WIB

Shalat Dhuha Warnai Peringatan Maulid Nabi SAW Unida Bogor

Rep: agung sasongko/ Red: Damanhuri Zuhri
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Unida Bogor
Foto: ROL/Agung Sasongko
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Unida Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Universitas Djuanda Bogor memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menyelenggarakan kegiatan Majelis Dhuha dan tausiyah. Acara tersebut mengundang para Lurah Ciawi, kiai-kiai, dan seluruh insan akademik di Yayasaan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliah Indonesia (YPSPI).

Kegiatan yang  diikuti oleh sekitar 1000 orang ini mengambil tempat di Masjid Amaliah Ciawi Bogor.  Rektor Universitas Djuanda, Martin Roestamy  berpesan agar seluruh civitas akademika dan warga Bogor selalu mencintai Rasulullah.

“Dengan mengenal dan mencintai Rasulullah Muhammad SAW, kita akan lebih memahami makna Islam dan bagaimana mempraktekkan Islam dalam kehidupan sehari-hari, jangan sampai tersesat seperti aliran Gafatar yg ada di Bogor “ Ujarnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Wakil rektor II, H. Miftah menambahkan, IIslam adalah agama yang penuh kasih sayang dan jalan keselamatan, jauh dari makar, apalagi terorisme. Ia pun menyesalkan banyaknya aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam, seperti yang baru-baru ini terjadi di Sarinah, Jakarta. Padahal menurutnya,

 “Kalau tidak dimulai dengan memperkuat pemahaman Islam yang sebenarnya, tidak ada yg bisa membentengi kita dari aliran sesat.” Ujarnya.

Acara diawali dengan shalat Dhuha dan dilanjutkan dengan shalawat yang dipimpin oleh Habib Usman Bin Yahya. Acara dilanjutkan tausiyah oleh  Ust. Drs. Mulyadi Effendi, MA, yang dibuka dengan surat Ali Imran ayat 31: Jika cinta Allah ikuti aku (Rasulullah).

Ia menjelaskan,.cinta Rasulullah tidak hanya dikatakan, melainkan harus dibuktikan dengan menjalankan apa yang diajarkan oleh rasul. Mengetahui adalah baik, tapi menjalankan, membuktikan,  jauh lebih sempurna. Jangan sampai kita lebih dekat kepada ajaran dan budaya barat dan melupakan ajaran islam.

“Kajilah agama islam dengan baik melalui orang-orang berilmu, agar jelas pemahamannya. Melalui kajian-kajian yang interaktif, kita akan mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham.

Melaksanakan peringatan maulid nabi Muhammad SAW tidaklah menyimpang ataupun  karena hakikatnya kita sedang mengingatkan dan mendekatkan diri kepada rasulullah, yang salah adalah jika kita mengkultuskan Rasulullah. Acara yang bertema “Tumbuh Kembang Kecintaan kepada Rasulullah SAW sebagai Model Pengembangan Karakter Insan Bertauhid.

“Penceramahnya bagus, karena materi yang disampaikan up to date mengikuti perkembangan jaman dan dapat diterima oleh semua kalangan seperti siswa, mahasiswa, dosen, dan jamaah yang hadir.” Jawab Velania, mahasiswi FE Unida yang ikut menghadiri acara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement