REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi menilai, perang adalah bagian penting dalam sejarah Islam. Terkait dengan wacana perbaikan materi pendidikan sejarah kenabian (sirah nabawiyah) oleh Kementerian Agama, Abdullah meminta agar seluruh pihak dapat mengambil nilai positif dari suatu peristiwa.
"Perang adalah catatan penting sejarah Islam karena itu adalah bentuk bagian upaya menyampaikan ide-ide dalam perjuangan dakwah," ujar Abdullah kepada Republika, Senin (11/1).
Abdullah mengatakan, ketika itu Rasulullah berperang untuk mengubah kondisi kemunkaran menjadi kebaikan dan ketenteraman. Perang, kata Abdullah, tidak hanya sebuah pengambilalihan kekuasaan. Menurutnya, hal itu dilakukan Rasulullah sebagai perjuangan untuk menata kehidupan masyarakat supaya lebih baik.
Abdullah mengatakan, penting bagi para pengajar untuk mampu menyampaikan makna dari peperangan yang dijalani Rasul. Ia mengaku, saat ini ormas-ormas Islam yang memiliki lembaga pendidikan pun melakukan pelatihan kepada guru-guru agama. Ini supaya guru agama tidak hanya bergantung pada buku teks.
"Dia (guru agama) perlu punya wawasan untuk mengimplementasikan pemahaman dari buku dan dijabarkan secara baik ke peserta didik," ujarnya.