REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI Irman Gusman menyerukan kepada warga negara Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri, agar turut menjaga stabilitas dan keharmonisan hubungan antarsesama. Dia meminta WNI tidak terpancing oleh memanasnya konflik Saudi-Iran. Menurutnya, isu antara Saudi dan Iran berpotensi merusak kerukunan sosial.
Rangkaian kejadian yang tidak diharapkan, kata dia, menyadarkan bangsa Indonesia tentang betapa pentingnya melestarikan dan mengamalkan Pancasila dengan semangat gotong-royong sebagai fondasi yang kuat untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang aman, rukun, dan damai.
Dia pun meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) turun tangan untuk meredam konflik antara Arab Saudi dan Iran. Irman menjelaskan, para pimpinan negara OKI pun seharusnya dapat lebih menahan diri sehingga persaudaraan di dalam dunia Islam bisa kembali terjalin.
"Dengan saling menahan diri dan berkontribusi positif maka dapat dapat terciptanya tata dunia baru yang lebih tenteram, adil, dan sejahtera," kata Irman Gusman, di Jakarta, Selasa (6/1).
Hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran sedang memanas, menyusul dilakukannya eksekusi mati terhadap ulama Syiah Nimr al Nimr dan 47 tahanan lainnya di Arab Saudi. Eksekusi hukuman mati ini menimbulkan gelombang reaksi di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, hingga munculnya demonstrasi besar-besaran dari Teheran sampai ke Beirut. Kedubes Arab Saudi di Teheran pun dibakar ratusan demonstran.
Hubungan diplomatik antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran, hingga dibekukan pada Ahad (3/1), setelah diplomat dari kedua negara diusir pulang.