Selasa 29 Dec 2015 05:33 WIB

Kunjungi Masjid, Keraguan Richard Beauchamp Tentang Islam Pun Luntur

Rep: c16/ Red: Esthi Maharani
Muslim Amerika
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, Richard Beauchamp, warga Irving, negara bagian Texas, Amerika Serikat duduk di area parkir memperhatikan para Muslim yang datang dan pergi ke masjid. Richard belum pernah mendatangi masjid sebelumnya meskipun ia sangat penasaran dengan rumah ibadah umat Islam tersebut.

 

Ketika ia mengerahkan keberanian untuk mendatangi dan masuk ke dalam masjid, Richard pun langsung disambut dengan hangat oleh para jamaah. Meskipun terlahir dari keluarga Kristen dan sudah dibaptis sebelumnya, Richard mengaku sangat tertarik dengan Islam.

"Mereka sangat baik, mudah sekali untuk kembali ke sana" kata Richard seperti dikutip muslimconverts.com.

Setelah kunjungan pertamanya yang disambut kehangatan, Richard memutuskan untuk datang kembali ke masjid. Kali ini ia berkunjung selama waktu shalat pada hari Jumat. Richard tidak paham bagaimana cara Muslim melakukan ibadahnya sehingga ia pun memilih duduk dikursi dan mulai memperhatikan walaupun jamaah pria duduk dilantai.  

"Ternyata kursi-kursi hanya untuk orang tua, saya terpana dengan cara mereka beribadah sampai tidak memperhatikan sekitar," katanya.

Perjalanan Richard menuju Islam ia lakukan dengan penuh perjuangan seperti yang biasa dilakukan oleh kalangan mualaf Amerika lainnya. Sebelum bertemu dengan Muslim, Richard menemukan Islam melalui buku-buku.

Selama satu tahun kunjungannya ke masjid, Richard yakin telah menemukan rumah spiritual. Namun, menjadi seorang Muslim berarti harus mengubah gaya hidupnya menjadi lebih baik.

"Gaya hidup saya normal selayaknya pemuda Amerika yang berusia 20an tahun. Saya pergi ke pub, pergaulan bebas dengan perempuan-perempuan," ungkap Richard.

Sebagai seorang Muslim, Richard menyadari harus meninggalkan kebiasaannya tersebut. ia tidak bisa minum-minuman alkohol dan berkumpul dengan gadis yang bukan muhrimnya. Perubahannya sebagai Muslim tidak bisa diterima oleh lingkungannya terutama teman-teman dan orangtuanya.

Suatu ketika, referensi yang ia mengenai revolusi Iran, kekerasan dan penyanderaan di Amerika membuatnya sedikit curiga dengan Islam. Namun, setiap kali mengunjungi masjid, kecurigaan-kecurigaan Richard tentang Islam runtuh seketika.

"Saya melihat orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT memiliki hati yang sangat tulus dan penuh kasih," kata Richard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement