REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku mendapatkan pesan dari Gus Dur sebelum wafat agar di batu nisannya diberi tulisan the Humanist Died Here.
Kendati demikian, Mensos Khofifah baru berani menyampaikannya pada tahun lalu ketika haul Gus Dur di pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
"Jadi kalau menurut saya Gus Dur lebih senang dipanggil sebagai seorang humanis daripada seorang multikurturalis atau pluralis," katanya usai acara Haul Gus Dur keenam di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (26/12).
Mensos Khofifah mengaku dia sempat menanyakan kepada beberapa tokoh terdekat Gus Dur seperti Mahfud MD, Alwi Shihab, dan Masykur untuk memastikan apakah mereka juga mendapatkan pesan yang sama dari Gus Dur.
Namun ternyata dia mendapati hanya dia yang diberi pesan itu. Bahkan pesan itu disampaikan Gus Dur sebanyak tiga kali. Ia membutuhkan waktu yang lama untuk menyampaikan pesan Gus Dur tersebut.
Sehingga baru pada tahun lalu, tepatnya saat Haul kelima Gus Dur di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, dia baru menyampaikan pesan itu. Kebetulan pula pada saat itu panggungnya diatur bersebelahan dengan makam Gus Dur.
Dari pesan tersebut Mensos Khofifah menegaskan semua perjuangan Gus Dur yang memperjuangkan pluralitas dan multikultural semata-mata hanya karena rasa kemanusiaan yang tinggi yang dimiliki Gus Dur. Sikap humanisme tersebut yang mendorong Gus Dur untuk membela hak kaum minoritas, tanpa berlebihan.