REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menilai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini memiliki pesan toleransi. Menurut Helmy, hal itu patut menjadi refleksi bertoleransi mengingat perayaan Maulid Nabi dan Natal tahun ini berdampingan.
"Untuk bangsa Indonesia tentu ini pesannya, kita perlu hidup berdampingan dengan baik," ujar Helmy ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (22/12).
Helmy mengatakan, Islam adalah agama toleran dan mengajarkan menghormati kepercayaan lain. Dakwah, kata Helmy, bersifat persuasif mengajak tapi tidak memaksa. Ia mengaku, jika dakwah tidak melahirkan kebijaksanaan maka sudah keluar dari hakikatnya. "Tantangan umat Islam menunjukkan dakwah yang merangkul bukan dakwah yang memukul," ujar Helmy.
Helmy juga mengingatkan seluruh pihak untuk meneladani kepemimpinan Rasul. Ia mengatakan, tahun ini penuh dengan konflik antar elit. Menurutnya, hal itu karena ada pilar yang hilang yakni permusyawaratan.
"Kalau elit tidak bisa menyelesaikan perbedaan dengan baik maka akan berdampak ke bawah dan timbul peristiwa Tolikara, Aceh Singkil, pembakaran kantor Gubernur Kaltara, dan lain-lain. Itu akibat pemimpin yang kehilangan pilar permusyawaratan," ujarnya.