Rabu 16 Dec 2015 16:22 WIB

Karya Sastra Anak Muda Islam Agar Bersaing dengan Tulisan tak Islami

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Novel
Foto: Irwan Kelana/Republika
Novel "Ayat-Ayat Cinta 2" karya Habiburrahman El Shirazy sudah dicetak 10 kali.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah cukup lama melakukan serangkaian kegiatan pra acara, Festival Sastra Islam Nasional (FSIN) 2015 akhirnya resmi dimulai. Bertempat di kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Rabu (16/12), festival ini dihadiri ratusan mahasiswa dari dalam dan luar kampus UIM.

Ketua Panitia FSIN 2015 Fitrawan Umar mengatakan, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Sastra yang diaplikasikan dalam sebuah tulisan, Fitrawan mengatakan, merupakan salah satu alat yang cukup mudah masuk ke dalam diri masyarakat. Dengan membaca sebuah karya sastra, pembaca bisa hanyut dan terbawa keindahan sebuah karya tulis.

Dia menyayangkan lambat laun karya sastra mulai banyak yang menimbulkan sisi negatif. Dalam artian, karya tersebut kurang memberikan edukasi yang ke depannya bisa menjadikan akhlak sang pembaca bertambah baik. "Makanya kita ingin menampilkan sastra yang bisa dijadikan alat perbaikan akhlak bangsa," kata Fitrawan disela-sela pembukaan FSIN 2015.

Selain memberikan pembelajar positif yang menghasilkan akhlak baik, festival ini juga disajikan agar ke depannya banyak karya sasta dari anak muda Islam yang bersaing dengan tulisan tidak Islami. Karenanya, tulisan non-Islami saat ini lebih banyak hanya mengajarkan kehidupan duniawi saja.

Untuk itu, dalam FSIN 2015 bukan hanya menampilkan banyak novelis Islam yang berdiskusi dan bedah buku di dalam ruangan. Namun peserta yang datang juga nantinya bisa mendapatkan pelatihan membuat tulisan berlatar Islami dari para novelis tersebut.

(Baca Juga: Festival Sastra Islam Nusantara Digelar di Makassar).

Fitrawan menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya dilakukan di kampus UIM. Tapi dilakukan di tiga universitas lain yaitu, Universitas Negeri Makassar (17/12), Universitas Hasanuddin (18/12), serta Universitas Muslim Indonesia (19/12). Tak hanya di universitas, rangakain FSIN juga bakal dilakukan di Pesantrean Darul Istiqomah dan Sekolah Islam Athirah Kajaoalido.

"Adanya penulis-penulis hebat di sini (FSIN) diharap bisa menjadi magnet untuk menarik para penulis muda. Mereka (penulis) juga pasti akan mentransferkan ilmu berguna kepada peserta di setiap tempat," papar Fitrawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement