Rabu 16 Dec 2015 02:33 WIB

Kerap Jadi Korban Islamofobia, Mualaf AS Tetap Cinta Islam

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angela Dardawoud terlahir dari keluarga Kristen di Carolina Selatan. Menjalani hidup sebagai seorang Nasrani selama 32 tahun, tidak membuat Angela puas dengan kehidupan spiritualnya.

"Saya merasa seperti ada yang hilang," Angela seperti dilansir muslimconverts.com, Rabu (16/12).

Angela pun kemudian memutuskan untuk mempelajari tentang Islam dan perempuan Muslim di Timur Tengah. Hingga pada 1997, ia akhirnya memutuskan bersyahadat,

Sejak saat itu, mulai menutup auratnya dengan mengenakan pakaian tertutup dan hijab. Ia juga mengganti nama lahirnya dengan nama Fatima.

Perjalanannya sebagai seorang Muslim tidak lepas dari cobaan. Pada Juni tahun ini, Angela mendapatkan serangan Islamofobia dari beberapa orang.

Ia dipukuli oleh dua orang perempuan dan seorang laki-laki. Penyerang tersebut mengatakan hal-hal buruk tentang Islam.

"Saya tidak akan berubah. Saya tidak akan berpaling dari Islam," kata Angela.

Angela meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Dan, ia sangat senang karena ibunya juga akan segera masuk Islam seperti dirinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement