REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama memberi penghargaan untuk para teladan yang berdedikasi bagi pendidikan Islam. Ke depannya diharapkan ajang seperti Apresiasi Pendidikan Islam 2015 dapat memicu lebih banyak lagi individu yang semakin peduli dengan pendidikan Islam.
"Apresiasi ini diberikan kepada putera-puteri bangsa dalam berbagai kategori, yang menunjukkan bahwa madrasah, sekolah, perguruan tinggi dan pesantren kita berhasil mengembangkan kognisi, afeksi dan psikomotoriknya serta karakter secara optimal," kata Menteri Agama Lukman Hakim lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (12/12).
Penghargaan API 2015 sendiri diberikan kepada para pionir, teladan dan tokoh-tokoh yang peduli dengan pengembangan pendidikan Islam. Di antara mereka terdiri dari para kepala madrasah, pengawas, guru/ustad dan dosen. Selain itu, API 2015 diberikan kepada bupati dan wali kota yang telah memberikan perhatian pada pengembangan pendidikan Islam.
Menag mengatakan pemerintah memberikan apresiasi pendidikan ini sebagai ekspresi kesyukuran dan pengakuan bahwa Indonesia memiliki banyak putera-puteri terbaik bangsa yang peduli dan mewakafkan dirinya untuk pendidikan Islam sehingga terus maju dan berkembang di seluruh pelosok Tanah Air.
"Peristiwa saat ini merupakan momen istimewa bagi saya dan keluarga besar Kementerian Agama. Suatu kebanggaan bagi kita semua dapat berkumpul dengan para pionir dan inspirator pendidikan Islam dari seluruh Indonesia," kata dia.
Pendidikan Islam, menurut Menag, sejak beberapa dekade terakhir semakin menampakkan identitas yang khas, modern dan berdaya saing. Fenomena ini tidak sekedar sebagai respon terhadap dunia yang terus berubah, tetapi sekaligus sebagai refleksi kebangkitan dunia pendidikan Islam sebagai salah satu pilar terdepan peradapan bangsa.
"Kita tidak akan membiarkan bangsa yang besar ini kalah bersaing dengan bangsa-bangsa lain karena kelemahan sumber daya manusianya. Kita semua menginginkan pendidikan Islam tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.