Jumat 11 Dec 2015 20:29 WIB

Wajah Berjilbab Dominasi Pemenangan Perempuan di Pilkada 2015

Rep: muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
Warga memperlihatkan surat pemberitahuan pemungutan suara saat mengikuti pemilihan Kepala Daerah periode 2015-2020 di Cieunteung, Kabupaten Bandung, Rabu(9/12). (Republika/Septianjar Muharam)
Foto:
Anak sekolah berjilbab

Munculnya pemimpin perempuan yang mengenaan jilbab memang sebuah fenomena yang mengejutkan. Bahkan, budayawanan Taufiq Ismail mengaku sama sekali tak menyangka layaknya seperti hadirnya keajaiban.

Taufiq yang pada pertengahan dekade 1980-an bersama Bimbo me-release lagu untuk memprotes larangan pemakaian jilbab di sekolah dan instansi pemerintah --lagu ‘Aisyah Adinda Kita’— merasakan adanya perubahan sosial yang dahsyat. Bukan hanya itu kini terjadi pembalikan situasi yang di luar dugaan semua orang.

‘’Bila dua puluh tahun silam, yakni sekitar 1988, reformasi menghasilkan proses sekularisme yang dahsyat dengan munculnya ‘gerakan syahwat merdeka’, kini entah kenapa ada titik terang yang membuat saya terperangah. Pemimpin perempuan yang terpilih pada pilkada serentak ini yang Muslimah malah hampir semuanya berjilbab. Ini tak terbayangkan,’ ujar Taufiq.

Bagi Taufiq pembalikan situasi ini memang menjadi makin berarti bila mengingat kembali keadaan pada awal 1980-an. Saat itu malah ada pelarangan pemakaian jilbab yang masif dan resmi. Anak-anak sekolah ada yang sampai  membawa kasus pelarangan jilbab sampai ke depan pengadilan untuk memprotesnya.

‘’Waktu itu, saya melihat sendiri para keponakan perempuan, ketika sampai ke gerbang sekolah harus melespaskan jilbabnya. Saya saat itu menangis melihatnya. Maka saya protes dan lahirlah syair agu' Aisyah Adinda Kita’ yang dinyanyikan Bimbo itu,’’ katanya.

Dengan demikian lanjut Taufiq, tampaknya generasi yang dahulu dilarang memakai jilbab di sekolah, kini sudah mulai menjadi pemimpin bangsa. Ini membuktikan bahwa perempuan berjilbab bebas beraktivitas apa pun, termasuk mampu terpilih menjad bupati, wali kota, bahkan gubernur, melalui sebuah ajang pilkada.

‘’Di sini membuktikan bawa menjadi Muslimah dan beragama Islam secara kaffah tak menghalang aktivitas perempuan Indonesia. Ini prestasi yang membanggakan,’ kata Taufiq Ismail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement