REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukanlah hal yang mudah untuk menghafalkan Alquran, selalu ada tantangan sendiri ketika mendedikasikan diri menjadi seorang penghafal Alquran. Berbeda dengan Ahmad Basyir Najwan, ia berkomitmen pada dirinya sendiri menjadikan Alquran sebagai salah satu media pembelajaran sekaligus sebagai sarana pengaktualisasian diri.
Saat ini Basyir, sapaan akrabnya, duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMART Ekselensia Indonesia. Ia dilahirkan di Kota Banjar, Kalimantan Selatan, pada 25 Oktober 2000. Perkenalan pertamanya dengan hafalan Alquran datang dari sang kakak.
Advertisement