Rabu 09 Dec 2015 22:21 WIB

Alasan IBF Pertahankan Alquran Sebagai Tema Sentral

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Sebagian Oase Al-Qur'an dipamerkan di Islamic Book Fair 2015 yang dgelar di Istora Gelora Bung Karno Jakart, akhir Februari hingga awal Maret 2015.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Sebagian Oase Al-Qur'an dipamerkan di Islamic Book Fair 2015 yang dgelar di Istora Gelora Bung Karno Jakart, akhir Februari hingga awal Maret 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) akan diselenggarakan pada 26 Februari hingga 6 Maret 2016 di Istora Senayan, Jakarta. Seperti tahun-tahun sebelumnya, IBF masih konsisten dengan tema utama Alquran, yang untuk IBF 2016 bertema “Indahnya Keluarga Qurani”.

Ketua IKAPI DKI Jakarta H.E. Afrizal Sinaro menjelaskan alasan IKAPI sebagai penyelenggara IBF selalu konsisten dengan tema Alquran karena Alquran adalah akhlak umat Islam. Alquran adalah pegangan hidup setiap Muslim.

"Bahkan ketika istri Rasulullah ditanya apa akhlak Rasulullah saw., jawabnya akhlak Rasulullah SAW adalah Alquran," kata dia, Rabu (9/12).

Menurutnya, nasib bangsa menjadi lebih baik ke depannya patokannya harus Alquran. Tidak ada yang lain. "Ini yang paling mendasar menurut saya," tuturnya.

Kika masyarakat, kata dia, sudah mulai melupakan Alquran akibatnya akhlak masyarakat akan rusak. Baginya itu sudah merupakan hukum Allah SWT. "Hal itulah mengapa IBF konsisten menjadikan Alquran sebagai tema sentral, mereka yakin hanya dengan Alquran masyarakat akan selamat dari marabahaya," kata dia.

Dengan tema “Indahnya Keluarga Qurani”, IBF ingin banyak melibatkan keluarga sebagai madrasah awal pengenalan Alquran. Sehingga menurut Afrizal permasalahan bangsa akan mudah teratasi jika semua anggota keluarga dapat mengenal Alquran dengan baik dan benar.

"Dan tentunya, dapat mengamalkan Alquran sebagai akhlak diri, seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement